Minggu, 08 Maret 2015

Kristen Harus Tahu: Menyanyi Bukanlah Menyembah!


Menyanyi adalah kegiatan yang tidak dapat dilepaskan dalam setiap kegiatan-kegiatan ibadah umat Kristen, baik di Gereja, biara, atau kegiatan ibadah yang diselenggarakan di rumah-rumah. Itu sebabnya, jika kita perhatikan, tidak ada orang Kristen yang tidak pandai bernyanyi, bahkan sebagian dari mereka berhasil menjadi musisi top Indonesia atau bahkan dunia. Lirik dari nyanyian-nyanyian rohani Kristen berisi puji-pujian kepada Tuhan, Tetapi sayangnya, nyanyian yang berisi puji-pujian kepada Tuhan itu oleh sebagian jemaat Gereja terkadang dilakukan dengan cara yang tidak pantas, seperti bernyanyi sambil berjingkrak-jingkrak layaknya di club malam.

Selain masalah di atas, ada masalah lebih besar yang ingin saya sampaikan, yaitu tentang bagaimana orang-orang Kristen menyembah Tuhan mereka. Mungkin anda pernah membaca artikel sebuah blog yang berjudul “Umat Kristen Tidak Pernah Menyembah Tuhan”, namun saya tidak akan membahas ulang, di sini saya akan membahas bagaimana seharusnya umat Kristen menyembah Tuhan menurut dasar ayat-ayat Bible, ini sekaligus dapat menjadi bahan tambahan bagi artikel-artikel serupa. Selama ini umat kristen sudah merasa menyembah Tuhan dengan cara bernyanyi dan itu sudah cukup bagi mereka. Namun tanpa mereka ketahui, cara menyembah yang mereka lakukan adalah salah menurut Bible, karena dalam Bible Perjanjian Lama nyanyian dimaksudkan hanya untuk memuji Tuhan, bukan untuk menyembah. Jadi nyanyian menurut Bible Perjanjian Lama adalah cara memuji Tuhan bukan cara penyembahan, kalau dalam agama Islam mungkin sama dengan zikir. 

Lalu bagaimana dengan penyembahan dalam Bible? Penyembahan dalam Bible Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru selalu dilakukan dengan cara bersujud, sujud menyembah kepada Tuhan atau sujud menyembah manusia sebagai bentuk penghormatan, ini dapat dilihat dari banyaknya ayat-ayat Bible yang selalu mengaitkan kata “sujud” dengan kata “menyembah”, sebagian ayat-ayat yang saya maksud di antaranya adalah;

Perjanjian Lama

Kejadian 24:26 Lalu berlututlah orang itu dan sujud menyembah TUHAN,

Kejadian 24:48 Kemudian berlututlah aku dan sujud menyembah TUHAN, serta memuji TUHAN, Allah tuanku Abraham, yang telah menuntun aku di jalan yang benar untuk mengambil anak perempuan saudara tuanku ini bagi anaknya. 

Kejadian 24:52 Ketika hamba Abraham itu mendengar perkataan mereka, sujudlah ia sampai ke tanah menyembah TUHAN.

Keluaran 4:31 Lalu percayalah bangsa itu, dan ketika mereka mendengar, bahwa TUHAN telah mengindahkan orang Israel dan telah melihat kesengsaraan mereka, maka berlututlah mereka dan sujud menyembah.

Keluaran 12:27 maka haruslah kamu berkata: Itulah korban Paskah bagi TUHAN yang melewati rumah-rumah orang Israel di Mesir, ketika Ia menulahi orang Mesir, tetapi menyelamatkan rumah-rumah kita." Lalu berlututlah bangsa itu dan sujud menyembah.

Keluaran 24:1 Berfirmanlah Ia kepada Musa: "Naiklah menghadap TUHAN, engkau dan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel dan sujudlah kamu menyembah dari jauh.

Imamat 9:24 Dan keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan korban bakaran dan segala lemak di atas mezbah. Tatkala seluruh bangsa itu melihatnya, bersorak-sorailah mereka, lalu sujud menyembah.

1Samuel 1:3 Orang itu dari tahun ke tahun pergi meninggalkan kotanya untuk sujud menyembah dan mempersembahkan korban kepada TUHAN semesta alam di Silo. Di sana yang menjadi imam TUHAN ialah kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas.

2Samuel 12:20 Lalu Daud bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan bertukar pakaian; ia masuk ke dalam rumah TUHAN dan sujud menyembah. Sesudah itu pulanglah ia ke rumahnya, dan atas permintaannya dihidangkan kepadanya roti, lalu ia makan.

Perjanjian Baru

Matius 2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

Lukas 24:52 Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita.

Yohanes 9:38 Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.

1Korintus 14:25 segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."

Wahyu 15:4 Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu."

Itulah bukti bahwa penyembahan kepada Tuhan selalu dilakukan dengan cara bersujud, mulai dari nabi Ibraham dalam Perjanjian Lama sampai dengan Kristen awal dalam Perjanjian Baru. Tidak diketahui secara pasti sejak kapan orang-orang Kristen meninggalkan penyembahan dengan cara bersujud, tetapi yang jelas, masih ada denominasi Kristen yang masih mempertahankan sujud menjadi bagian dari liturki ibadah mereka, yaitu Kisten Orthodox. Tidak ada kursi pada ruang ibadah Gereja Orthodox (lihat gambar samping), hal ini dikarenakan ada gerakan sujud yang dilakukan oleh umat ditengah-tengah liturgi ibadah.Namun pada perkembangan selanjutnya, beberapa Gereja Orthodox telah mulai menggunakan sarana kursi misalnya Gereja Orthodox Konstantinopel dan meniadakan gerakan-gerakan sujud dalam liturgi ibadah (Gereja Orthodox lainnya, termasuk Orthodox Rusia masih melestarikan budaya gerakan sujud dalam liturgi Gereja sampai saat ini --tahun 2010--). Sembahyang dalam Gereja Orthodox bukan merupakan hukum/syariah seperti pada Islam, jika pada Islam melalaikan sembahyang adalah dosa, maka hal itu tidak berlaku pada sembahyang Gereja Orthodox. Makna Sembahyang Gereja Orthodox adalah suatu bentuk kesalehan pribadi dalam wujud mengasihi Allah dan intensi pribadi untuk lebih mendekat kepada Allah. Sembahyang dalam Gereja Orthodox ini juga bukan bentuk doa (ada bentuk doa sendiri) melainkan ibadah harian secara pribadi yang tidak disertai dengan Sakramental (Ekaristi). Sembahyang dalam Gereja Orthodox memiliki Kiblat ke Arah Timur (dimanapun berada), sebagaimana Bait Allah dalam Perjanjian Lama menghadap ke Timur, demikian juga pada Perjanjian Baru umat percaya yang adalah Bait Allah menghadap ke Timur sebagai simbolik pengharapan akan kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua (Sembahyang Kiblat ke Timur ini dianggap salah dalam kacamata Perjanjian Lama yang adalah Tipologi Perjanjian Baru).

Oleh karena sembahyang dengan cara bersujud tidak dianggap sebagai sebuah kewajiban, maka gereja-gereja Orthodox suatu saat tidak akan ada lagi yang sembahyang menyembah Tuhan dengan cara bersujud. Mungkin alasan inilah yang membuat gereja-gereja lainnya seperti gereja Katolik dan gereja Protestan tidak tidak lagi melakukan sujud ditengah-tengah liturginya. 

SALAM BAGI KAUM MENGIKUTI PETUNJUK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar